1) Pendalaman Materi (U)

Pada umumnya, pencemaran udara dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang tidak sempurna. Misalnya, pembakaran batu bara, gasolin, minyak dan kayu. Polutan gas yang masuk ke udara mungkin berasal dari aktivitas manusia atau terjadi secara alami. Polutan gas ini meliputi karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida dan timah.

a. Gas HzS.

Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.

b.  Gas CO dan CO2.

  • Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Peningkatan konsentrasi karbon monoksida dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.

Sumber polusi karbon monoksida

co

  • Gas CO2 dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat mengganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah kaca.

animasi efek rumah kaca

gambar-1-sumber-co22 gambar-2-perkiraan-produksi-co2-hingga-tahun-20253 c. Partikel SOZ dan NO2.

Kedua partikel ini dilepaskan ke udara ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan pelelehan bijih logam. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.

  • Peningkatan konsentrasi sulfur di atmosfer dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama menyebabkan penyakit bronkhitis, pneumonia, dan gagal jantung. Partikel – partikel tersebut biasanya sulit dibersihkan jika sudah mencapai alveoli sehingga menyebabkan iritasi dan gangguan pertukaran gas. Nitrogen dioksida Nitrogen oksida memainkan peranan penting dalam penyusunan jelaga fotokimia.
  • Nitrogen oksida dihasilkan dari gas buangan kendaraan bermotor. Peroksiasil nitrat yang dibentuk dalam jelaga sering menyebabkan iritasi pada mata dan paru-paru.

d. Batu bara yang mengandung sulfur

melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

(Hujan asam animasi)

e. Timah Timah dapat ditemukan di udara,

air dan makanan yang kita makan. Keracunan timah dapat terjadi jika timah terakumulasi di dalam tubuh dalam periode yang lama. Dalam konsentrasi tinggi, timah dapat menyebabkan tubuh kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki, kram, koma dan kematian. Pembakaran kendaraan bermotor menghasilkan lebih dari 80 % timah di udara. Timah yang ditambahkan ke bensin adalah timah tetraetil (TEL). Di daerah pedesaan, kandungan timah di udara yang berasal dari kegiatan manusia sekitar 20%, sedangkan di kota besar lebih dari 50 %. Orang yang bekerja memperbaiki kendaraan bermotor di ruang tertutup, dalam darahnya akan mengandung konsentrasi timah yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang bekerja di ruangan terbuka.

Tabel Konsentrasi Timah dalam Darah Manusia

tabel-konstentrasi-timah-dalam-darah-manusia Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian. Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.