2) Artikel (A)
Kualitas air di Jakarta sangat buruk, akibat pencemaran oleh rumahtangga (80%) dan industri (sistem pembuangan & sanitasi tidak memadai untuk jumlah penduduk > 11 juta org).
- Perkiraan tahun 1989: limbah sebanyak 200.000 m3/hari dibuang ke dalam saluran air kota, tanpa pengolahan.
Di beberapa tempat: air bawah tanah tercemar nitrat dan mikroba dari limbah rumahtangga, serta bahan toksik dari pembuangan industri. Pencemaran berdampak terhadap:
– Kesehatan manusia (20% kematian balita terjadi akibat diare)
– Kehidupan akuatik (mis. rusaknya terumbu karang di pantai Jakarta). - Kandungan raksa (Hg) dalam ikan yang dijual di Muara Angke sudah melebihi standar yang diperkenankan untuk konsumsi manusia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Masalah akifer: pengambilan air yang berlebihan & intrusi air laut; terdapat bagian kota yang mengalami penurunan (‘pengamblasan’) muka tanah sebesar 30-70 cm dalam waktu 15 tahun.
Tinggalkan komentar